Kota Malang belakangan ini mengalami peningkatan suhu yang cukup signifikan. Hal ini menimbulkan keluhan dari warga yang merasa terganggu dengan suhu panas yang menyelimuti kota.
Berdasarkan informasi dari BMKG Stalkim Jawa Timur. Kondisi ini disebabkan oleh gerak semu matahari yang sedang berada di garis khatulistiwa, atau biasa disebut titik ekuinoks. Selain itu, efek Urban Heat Island, yang terjadi karena kepadatan penduduk, efek rumah kaca, dan minimnya vegetasi, juga berperan dalam peningkatan suhu tersebut.
Prediksi Suhu dan Dampaknya
BMKG memperkirakan suhu panas ini akan berlangsung selama 10 hari ke depan dengan rentang suhu 18°-32°C. Suhu yang cukup tinggi ini dapat menyebabkan dampak kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), dan heat stroke yang bisa memicu kejang serta gangguan pernapasan.
Baca juga:
Anggota DPRD Kota Malang Kritik Vonis 5 Bulan Penjara dalam Kasus Ikan Aligator
Masyarakat dihimbau untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada jam-jam puncak. “Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup agar terhindar dari dehidrasi dan kurangi aktivitas di luar saat suhu panas,” demikian imbauan dari BMKG.
Langkah Antisipasi dari BPBD Kota Malang
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Drs Prayitno, memastikan pihaknya terus memantau kondisi ini. Hingga saat ini, menurutnya, belum ada bencana yang diakibatkan oleh suhu panas tersebut.
“Menurut catatan BMKG Jawa Timur, belum ada indikasi potensi suhu panas yang akan menyebabkan bencana atau kerugian bagi masyarakat,” jelas Prayitno. Namun, BPBD akan tetap melakukan langkah mitigasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: