Tim Sepak Bola Kota Malang menghadapi masalah pembiayaan jelang Porprov Jatim 2025. Manajer tim, Hengky Bayu Firmansyah, mengungkapkan timnya membutuhkan dana sebesar Rp 700 juta untuk persiapan selama satu tahun.
Namun, alokasi dana dari KONI Kota Malang hanya sebesar Rp 150 juta. “Itu hanya sekitar 10 persen dari biaya yang kami butuhkan,” kata Hengky.
Dampak Kekurangan Anggaran
Akibat minimnya anggaran, Hengky menjelaskan beberapa aspek penting tidak bisa dimaksimalkan. Nutrisi para atlet, kelengkapan seperti sepatu dan jersey, serta gaji pelatih tidak dapat terpenuhi dengan optimal.
“Para pelatih juga seharusnya bisa dapat gaji yang lebih baik kalau anggaran cukup,” ujarnya. Kekurangan ini berdampak pada persiapan tim yang tidak ideal.
Baca Juga : Ivan Gunawan Meriahkan Car Free Day Giri Palma di Kota Malang
Harapan Kepada Pemerintah
Hengky berharap pemerintah dapat lebih realistis dalam menganggarkan dana untuk cabang olahraga di masa depan. Ia menilai, target yang diberikan seringkali tidak sebanding dengan dukungan dana yang minim.
“Kami sering diberikan target tinggi, tapi dukungan dana minim,” ujar Hengky. Kondisi ini membuat persiapan tim menjadi terhambat.
Baca Juga : Pria Lansia di Malang Meninggal Terserempet Kereta Api