InfoMalang – Pernyataan mengejutkan muncul dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kini menunjukkan perubahan nada terhadap invasi Rusia di Ukraina. Setelah sebelumnya kerap memuji kepemimpinan Vladimir Putin, Trump Gertak Rusia dengan menyebut Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayahnya dan bahkan mungkin lebih dari itu.
Pergeseran Nada Politik Trump
Trump Gertak Rusia lewat unggahan di platform Truth Social. Ia menulis bahwa dengan dukungan Uni Eropa serta bantuan finansial, Ukraina memiliki peluang besar untuk menguasai kembali semua wilayah yang sempat jatuh ke tangan Moskow. Menurutnya, perang yang berlangsung lebih dari tiga tahun telah memperlihatkan kelemahan strategi militer Rusia.
Baca Juga:Trump Tak Setuju Akui Negara Palestina, Pertemuan dengan PM Inggris Jadi Sorotan
Pidato di Sidang Umum PBB
Saat berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Trump Gertak Rusia dengan menyebut perang seharusnya bisa dimenangkan oleh kekuatan sejati dalam hitungan minggu. Ia bahkan menilai Rusia kini berisiko menjadi “macan kertas” karena kehilangan arah. Pidato itu sekaligus menandai pertemuan intens dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Respons Zelensky
Bagi Presiden Ukraina, pernyataan ini memberi secercah harapan. Zelensky menilai saat Trump Gertak Rusia, hal itu menunjukkan perubahan penting dalam kebijakan luar negeri Amerika. Meski demikian, ia tetap berhati-hati dengan menyebut bahwa pernyataan tersebut baru bisa diuji dalam tindakan nyata. Dalam wawancara televisi, Zelensky menggambarkan pertemuan dengan Trump kali ini sebagai yang paling menyeluruh.
Dari Ricuh ke Harmonis
Hubungan Trump dan Zelensky sebelumnya pernah memanas, khususnya dalam pertemuan di Gedung Putih pada Februari lalu. Namun kini situasi berbalik. Trump Gertak Rusia sekaligus menunjukkan rasa hormat kepada Zelensky yang ia sebut sebagai pria pemberani dalam perang sengit. Gedung Putih bahkan mengeluarkan pernyataan resmi yang mempertegas apresiasi Trump.
Reaksi Politik Ukraina
Di internal Ukraina, tanggapan yang muncul cukup beragam. Penasihat Kepresidenan Mykhailo Podolyak menilai Trump Gertak Rusia karena menyadari bahwa Putin merusak reputasinya sendiri. Menurut Podolyak, perubahan sikap ini juga menandakan kesiapan Amerika untuk mendorong lebih banyak penjualan senjata ke Eropa melalui NATO. Ia menekankan pentingnya tekanan ekonomi terhadap Rusia melalui sanksi sekunder.
Kritik Oposisi
Sementara itu, kubu oposisi memandang berbeda. Politisi Oleksiy Honcharenko mengingatkan rakyat agar tidak terjebak harapan palsu. Menurutnya, ketika Trump Gertak Rusia, sebenarnya ia hanya ingin melepas tanggung jawab besar Amerika dan mendorong Eropa memikul beban. Anggota oposisi lain, Volodymyr Ariev, juga menilai ucapan Trump tak membawa perubahan nyata kecuali jika diikuti kiriman senjata tambahan.
Analisis Pengamat
Pengamat politik Ukraina melihat retorika baru ini sebagai bagian dari strategi pribadi Trump. Direktur Pusat Riset Sosial Ukrainian Meridian, Dmytro Lewus, menyebut perubahan nada tersebut hasil kerja keras diplomasi Zelensky bersama Uni Eropa. Namun pakar lain seperti Oleksandr Kraiev menilai ketika Trump Gertak Rusia, ia hanya mengulang apa yang ingin didengar oleh mitra Eropa.
Hubungan dengan China
Ada pula analisis yang mengaitkan retorika itu dengan dinamika global. Menurut Taras Beresovets, Trump Gertak Rusia lebih ditujukan untuk menekan China sebagai rival utama Amerika. Ia menduga Trump menggunakan isu Ukraina untuk meningkatkan daya tawarnya dalam diplomasi internasional. Dengan demikian, perubahan nada ini tidak sepenuhnya tentang perang di Eropa, melainkan strategi geopolitik global.
Potensi Dampak ke Depan
Meski banyak yang skeptis, pernyataan Trump tetap memengaruhi atmosfer politik di Kyiv. Ketika Trump Gertak Rusia, pesan itu menjadi sinyal bahwa Washington masih memperhatikan Ukraina, meski fokus kebijakan luar negeri Amerika juga terbagi pada isu lain. Namun tanpa dukungan nyata berupa pasokan senjata dan sanksi lebih keras, kata-kata Trump dinilai hanya sebagai retorika politik.
Harapan Rakyat Ukraina
Di tengah perang yang belum berakhir, rakyat Ukraina masih menaruh harapan pada aliansi barat. Trump Gertak Rusia memberi sedikit dorongan moral, namun warga memahami bahwa jalan menuju kemenangan masih panjang. Dengan kondisi medan tempur yang sulit dan dukungan logistik yang belum optimal, Ukraina tetap harus mengandalkan kekuatan pertahanannya sambil menunggu realisasi dukungan dari sekutu.















