infomalang.com/,KOTA BATU, Jawa Timur – Kota Batu terus memperkuat komitmennya terhadap lingkungan. Wali Kota Batu, Nurochman, menerima kunjungan penting dari Mohamad Bijaksana Junerosano, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI sekaligus Pendiri Waste4Change, pada Minggu (20/7/2025). Pertemuan ini merupakan langkah strategis dalam upaya penguatan pengelolaan sampah di Kota Batu, sebuah inisiatif yang diharapkan dapat menjadikan kota ini sebagai role model pengelolaan sampah di Indonesia.
Meneruskan Diskusi dari Tingkat Pusat
Kunjungan Junerosano ini merupakan tindak lanjut langsung dari kunjungan Menteri LH RI, Hanif Nurofiq, ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tlekung, Kota Batu, pada 16 Juli lalu. Ini menunjukkan adanya perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap isu persampahan di Kota Batu. Diskusi yang berlangsung di Balai Kota tersebut membahas sejumlah langkah strategis yang akan diambil untuk penguatan pengelolaan sampah di Kota Batu.
Salah satu fokus utamanya adalah ambisi untuk menjadikan Kota Batu sebagai model pengelolaan sampah untuk kategori kota sedang di Indonesia. Sebuah tujuan ambisius yang memerlukan perencanaan matang dan implementasi berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Wali Kota Nurochman menekankan pentingnya penguatan infrastruktur di tingkat akar rumput, yaitu Material Recovery Facility (MRF) di seluruh Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang tersebar di desa dan kelurahan. MRF berfungsi sebagai fasilitas untuk memilah dan mengolah sampah yang bisa didaur ulang, menjadi bagian krusial dalam sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Sinergi Kunci Keberhasilan
Wali Kota Nurochman menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan secara parsial atau hanya oleh satu pihak. Sebaliknya, ia membutuhkan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik internal pemerintah daerah maupun eksternal, termasuk mitra-mitra strategis. “Kami berharap ada sinergi yang kuat, tidak hanya antar-OPD di Pemkot Batu, tetapi juga dengan mitra internasional untuk mendukung program pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujar Nurochman, Senin (21/7/2025). Pernyataan ini menunjukkan visi holistik Pemkot Batu dalam mengatasi masalah sampah.
Baca Juga:DPRD Malang Tekankan Pembentukan OPD Baru Demi Pelayanan Publik yang Lebih Baik 2025
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas percepatan penyusunan regulasi daerah terkait pengelolaan sampah. Keberadaan regulasi yang kuat dan jelas sangat penting sebagai payung hukum bagi setiap kebijakan dan program yang akan dijalankan. Selain itu, juga dibahas penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) sebagai panduan pembangunan jangka panjang sektor persampahan di Kota Batu. RIPS akan menjadi peta jalan yang komprehensif, mengarahkan setiap langkah dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
“Jadi, kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu dan Kementerian LH RI akan difokuskan pada penguatan aspek teknis serta pendampingan implementasi program secara bertahap dan menyeluruh,” tandas Nurochman. Kolaborasi ini diharapkan membawa transfer pengetahuan dan teknologi terbaik dari tingkat nasional ke daerah, memastikan implementasi program berjalan efektif.
Mengapa Waste4Change Menjadi Mitra Penting?
Waste4Change adalah perusahaan swasta yang berfokus pada solusi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Berdiri sejak 2014, Waste4Change dikenal dengan pendekatan inovatifnya dalam mengelola limbah, mulai dari pengumpulan sampah terpilah, daur ulang, hingga edukasi masyarakat. Kehadiran pendirinya, Mohamad Bijaksana Junerosano, sebagai tenaga ahli Menteri LH RI, menunjukkan pengakuan terhadap keahlian dan pengalaman Waste4Change di bidang ini.

Keterlibatan Waste4Change dalam upaya penguatan pengelolaan sampah di Kota Batu membawa beberapa potensi keuntungan:
- Keahlian Teknis dan Pengalaman Praktis: Waste4Change memiliki pengalaman luas dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang efektif.
- Jejaring dan Inovasi: Kemitraan ini dapat membuka akses Kota Batu terhadap jejaring dan inovasi terbaru di sektor pengelolaan sampah.
- Pendampingan Implementasi: Adanya pendampingan dari Waste4Change dapat membantu Pemkot Batu dalam mengimplementasikan program pengelolaan sampah secara lebih efisien dan berhasil.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Waste4Change juga dikenal aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Dengan menggandeng ahli dan organisasi yang berpengalaman di bidangnya, Kota Batu menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, efisien, dan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya akan berdampak positif pada kebersihan dan kesehatan lingkungan Kota Batu, tetapi juga dapat menjadi contoh inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia.
Baca Juga:Rendra Masdrajad Safaat Dorong Optimalisasi Anggaran Seiring Kenaikan Pendapatan Daerah















