Breaking

Wangsakarta Prima Land Gelar Event “Zaman Dulu” untuk Meriahkan Kemerdekaan RI ke-80 Tahun

MALANG – Wangsakarta Prima Land menggelar acara “Wangsakarta Tempo Dulu” untuk memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun. Acara ini diadakan pada tanggal 16 Agustus 2025 dan menampilkan konsep nostalgia zaman dulu dengan sentuhan budaya Nusantara.

Mega dari Wangsakarta Prima Land menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan kekompakan tim dan meningkatkan semangat kemerdekaan. 

“Dengan adanya event ini, kita semakin kompak dan berjaya, demi Primaland yang jaya ke depannya,” ujar Mega pada Sabtu (16/8/2025).

Menurutnya, event ini menampilkan berbagai kegiatan, termasuk kostum zaman dulu, mainan zaman dulu, dan dekorasi ala zaman dulu. Mega berharap bahwa acara ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.

Dengan perayaan Kemerdekaan RI ke-80 ini, Wangsakarta Prima Land menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan semangat kemerdekaan dan Kebudayaan Indonesia.

Lebih lanjut, Anggota DPRD Komisi C, Rendra Masdrajad Safaat, turut hadir dan memberikan berbagai macam dalam acara tersebut. Ia juga ikut memeriahkan suasana dengan berpartisipasi dalam lomba-lomba tradisional, seperti glundungan bambu, tempe dengan bola, serta permainan bengkiak empat orang.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Optimis Indonesia Emas 2045 Akan Tercapai, Terinspirasi dari Pengalamannya Sebagai Paskibraka 1998

Dalam sambutannya, Rendra menegaskan optimisme bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045, yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto, dapat terwujud. Ia menilai kolaborasi seluruh elemen bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai visi tersebut.

“Saya optimis cita-cita Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud, menjamin seluruh elemen bangsa kompak berkolaborasi. Semangat itu juga diwujudkan dari kebersamaan kita dalam lomba-lomba tradisional hari ini,” ujarnya.

Optimisme tersebut, menurut Rendra, lahir dari pembelajaran sejarah. Ia mencontohkan bagaimana kondisi Tiongkok sebelum tahun 1998 yang masih tergolong miskin, namun di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Zhu Rongji, negara tersebut mampu bangkit dan berkembang menjadi salah satu negara maju di dunia.

“Optimisme saya lahir dari pembelajaran sejarah. Dulu, sebelum tahun 1998, Tiongkok masih miskin, tetapi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Zhu Rongji, negara itu mampu bangkit dan menjadi salah satu negara maju. Hal yang sama bisa kita wujudkan untuk Indonesia melalui kerja keras dan kolaborasi,” lanjutnya.

Selain itu, Rendra berharap semangat kebersamaan yang diwujudkan dalam lomba-lomba tradisional dan perayaan kemerdekaan ini tidak berhenti pada momen seremonial semata. Menurutnya, nilai-nilai gotong royong, persatuan, dan kerja keras yang diwariskan para pendahulu bangsa harus terus dijaga dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semangat kebersamaan yang tercermin dalam lomba tradisional dan perayaan kemerdekaan ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai seremoni, tetapi terus hidup dalam kesekharian. Nilai gotong royong, persatuan, dan kerja keras yang diwariskan para pendahulu bangsa harus dijaga dan diwujudkan demi masa depan In Indonesia,” tutupnya.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Dengarkan Aspirasi Warga Saat Reses, Siap Terima Laporan 24 Jam