PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) memasang target pertumbuhan kredit yang cukup ambisius di tahun ini, yakni sebesar 14%-16%. Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, dalam konferensi pers di Hotel Alila Jakarta, Kamis (20/3), mengungkapkan optimismenya. Ia memproyeksikan penyaluran kredit hingga mencapai Rp 129 triliun. “Kreditnya Insya Allah kita bisa penuh sampai Rp 129 triliun,” tegasnya.
Baca Juga : Target 40 Juta Pengguna! Surge Siap Gelontorkan Dana Triliunan!
Tidak hanya kredit, Bank Jatim juga menargetkan pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 2%-3%, dengan proyeksi DPK mencapai Rp 156 triliun. Busrul menekankan pentingnya menjaga kualitas aset produktif dan pencadangan yang memadai seiring dengan pertumbuhan kredit yang signifikan. “Memastikan bahwa seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi masih sesuai dengan risk appetite,” tambahnya.
Kinerja positif Bank Jatim di tahun 2024 turut dipengaruhi oleh aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank NTB Syariah. Konsolidasi kinerja yang mencakup Bank NTB Syariah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Aset Bank Jatim secara konsolidasi mencapai Rp 118 triliun pada Desember 2024, meningkat 13,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 37,6% (year-on-year/yoy) menjadi Rp 75,3 triliun dan pertumbuhan DPK sebesar 15% (yoy) menjadi Rp 90 triliun.
Berkat pengelolaan aset yang efektif, Bank Jatim membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,7 triliun di tahun 2024, naik 13,6% (yoy). Laba bersih Bank Jatim (bank only) mencapai Rp 1,28 triliun. Busrul yakin potensi pertumbuhan Bank Jatim di tahun 2025 sangat besar, terutama dengan rencana sinergi KUB dengan empat BPD lain yang telah menandatangani Share Holder Agreement (SHA), menyusul kerja sama dengan Bank NTB Syariah di tahun 2024. Strategi ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Bank Jatim di masa mendatang.
Baca Juga : Bos Vale Jadi Bos Danantara!
