Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Malang mengalami penurunan sebesar 19 persen selama periode Januari hingga September 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kasatlantas Polres Malang, AKP Widyagana Putra Dhirotsaha, menyebutkan bahwa pada periode Januari-September 2023 tercatat 722 kejadian kecelakaan. Sementara itu, pada periode yang sama di tahun 2024, jumlah kecelakaan menurun menjadi 585 kejadian.
Penurunan kecelakaan ini juga berdampak pada berkurangnya jumlah korban meninggal dunia, yang turun sebanyak 20 persen. Pada tahun 2023, tercatat 145 korban meninggal akibat kecelakaan, sementara di tahun 2024 jumlahnya turun menjadi 116 jiwa. Meski demikian, Widyagana menegaskan bahwa masih ada beberapa bulan tersisa hingga akhir tahun, sehingga angka tersebut masih dapat berubah.
Baca Juga : Transaksi QRIS di Kota Malang Meningkat 193 Persen, UMKM Jadi Penggerak Utama
Fokus Operasi Zebra Semeru 2024
Polres Malang kini tengah melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2024 dengan fokus pada titik-titik rawan kecelakaan, seperti black spot dan trouble spot. Beberapa wilayah dengan angka kecelakaan tinggi yang menjadi perhatian khusus adalah Singosari, Pakisaji, dan Dau. Selain itu, Polres Malang juga melibatkan akademisi untuk membantu merancang tindakan yang tepat dalam mengatasi kecelakaan di titik-titik tersebut.
Dalam operasi ini, Polres Malang menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalu lintas. Penindakan dalam Operasi Zebra Semeru 2024 dilakukan dengan pendekatan preemtif dan preventif, di mana 40 persen upaya diarahkan pada pencegahan, 40 persen pada edukasi, dan 20 persen pada penegakan hukum. Harapannya, masyarakat akan lebih tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
Baca Juga : Mengapa Kota Malang Menjadi Impian Para Calon Mahasiswa Baru?















