Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Malang memiliki fasilitas untuk membeli rumah melalui program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Namun, sebanyak 30 persen dari 6.944 ASN di Kota Malang terganjal status BI Checking, yang membuat mereka tidak dapat mengajukan program tersebut. Hal ini berdampak terutama pada ASN milenial yang baru saja lolos rekrutmen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyebutkan sekitar 2.803 ASN mengalami masalah BI Checking. Padahal, mengikuti program Tapera menjadi salah satu cara ASN memiliki rumah dengan harga terjangkau. Erik juga mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan ASN, karena mereka yang mengikuti Tapera akan dikenai potongan sepertiga gaji.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Siapkan Perhatian Khusus untuk Warga di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Solusi Pemkot dan Animo ASN
Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemkot Malang telah membangun perumahan ASN di beberapa wilayah. Sejumlah 388 rumah telah dibangun di Kelurahan Lesanpuro, Tlogomas, dan Bandulan. Meskipun demikian, jumlah ini masih jauh dari mencukupi, mengingat animo ASN untuk memiliki rumah mencapai 2.000 orang. Pemkot akan terus menambah kuota rumah hingga 560 unit.
Plt Sekretaris Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Hendru Martono, menambahkan bahwa sebagian besar ASN baru memanfaatkan Tapera saat mendekati pensiun. Ia berharap ke depan lebih banyak ASN yang bisa memanfaatkan program ini sejak awal, terutama golongan ASN pertama dan kedua.
Baca Juga : Rekomendasi Rumah Makan Nasi Padang Enak di Kota Malang















