Pemkot Malang mempercepat pengerjaan 37 proyek drainase di lima kecamatan untuk mengantisipasi musim hujan yang diprediksi mulai bulan depan. Hingga saat ini, progres pengerjaan drainase telah mencapai 70 persen. Menurut Yocky Agus Firmanda, Analisis Sumber Daya Air DPUPRPKP Kota Malang, beberapa lokasi yang menjadi fokus pengerjaan antara lain Jalan Bendungan Sigura-gura, Jalan Cempaka Kuning, Jalan Anggrek Vanda, dan Jalan Gilimanuk.
Proyek di daerah Lowokwaru, seperti di Jalan Bendungan Sigura-gura, menjadi prioritas karena daerah ini sering mengalami genangan saat hujan. Sebagai langkah pencegahan, Pemkot juga telah melakukan normalisasi saluran air milik Pemprov Jawa Timur di sekitar area tersebut. Normalisasi ini diharapkan dapat mencegah penumpukan air dan mengurangi risiko banjir di wilayah permukiman.
Baca Juga : Progres Pembangunan Drainase di Kota Malang Capai 70 Persen
Dampak Pengerjaan Drainase Terhadap Banjir
Yocky menyatakan bahwa pengerjaan drainase bertujuan untuk mengurangi banjir di sekitar 300 titik rawan. Sejak dilakukannya proyek drainase berdasarkan masterplan, genangan air di beberapa lokasi seperti Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Gading Kasri sudah berkurang. Ketinggian air kini tidak lebih dari 20 sentimeter, dan sebagian besar titik banjir surut dalam waktu satu hingga dua jam.
Tahun ini, Pemkot Malang mengalokasikan dana sekitar Rp 20 miliar untuk pengerjaan drainase dan normalisasi saluran secara rutin. Pengerjaan rutin dilakukan di beberapa lokasi utama seperti Jalan Soekarno-Hatta dan sekitar Lapangan Rampal untuk mencegah banjir yang lebih parah saat musim hujan tiba.
Baca Juga : Dishub Kota Malang Percepat Pembangunan Parkir Vertikal di Eks Kantor DLH untuk Atasi Kemacetan Kayutangan















