Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menginstruksikan seluruh camat di 33 kecamatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi menghadapi risiko bencana di musim hujan, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember hingga Januari mendatang.
Instruksi Melalui Surat Edaran dan Rekomendasi
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa BPBD telah mengeluarkan surat edaran untuk para camat di wilayah Kabupaten Malang. “Kami sudah membuat surat edaran kepada seluruh camat di Kabupaten Malang untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman bencana tersebut,” kata Sadono di Malang, Kamis. Bersamaan dengan surat edaran, BPBD juga menerbitkan rekomendasi khusus yang terdiri dari lima poin utama untuk menghadapi situasi siaga darurat.
Rekomendasi tersebut mencakup koordinasi intensif antar-organisasi perangkat daerah dan pemangku kebijakan. Selain itu, BPBD juga meminta adanya pengawasan berkala di wilayah yang rawan bencana, sosialisasi terkait pencegahan banjir dan longsor, serta penyiapan tempat evakuasi yang aman dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga:
Kota Malang Siap Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Apel Siaga dan Simulasi Digelar
Identifikasi Wilayah Rawan Bencana
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kabupaten Malang, terdapat sejumlah kecamatan yang masuk kategori rawan banjir, longsor, dan angin puting beliung. Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon termasuk dalam wilayah yang rawan banjir, sementara Kecamatan Tumpang, Ampelgading, dan Tirtoyudo rawan longsor. “Kami mengidentifikasi daerah berpotensi bencana melalui pemantauan di setiap wilayah yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan,” jelas Sadono. BPBD juga telah menyiapkan sumber daya, logistik, dan peralatan yang diperlukan di tiap wilayah berpotensi bencana.
Di sisi lain, Kecamatan Karangploso, Dau, dan Singosari tercatat sebagai daerah yang rentan terhadap angin puting beliung. Identifikasi wilayah-wilayah rawan bencana ini dilakukan agar BPBD dan pihak terkait dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi dan mengurangi risiko bagi masyarakat.
Kesiapan Logistik dan Keterlibatan Relawan
Sadono menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Malang telah menyiapkan logistik dan dukungan dari BPBD Provinsi Jawa Timur untuk menghadapi potensi bencana. “Logistik sudah siap dan akan segera didistribusikan jika terjadi bencana alam,” ujarnya. Logistik tersebut meliputi sandang, perlengkapan keluarga, lauk pauk, dan makanan siap saji yang telah tersedia untuk kondisi darurat. Selain itu, BPBD juga melibatkan relawan di seluruh kecamatan untuk memperkuat upaya pengawasan dan mitigasi bencana di lapangan.
Sadono menegaskan bahwa BPBD selalu siaga selama 24 jam guna memastikan tanggap cepat saat bencana terjadi. “Kalau kami pastinya selalu siaga 24 jam,” tambahnya. Kolaborasi antara BPBD, camat, dan relawan diharapkan dapat menjaga keamanan masyarakat di Kabupaten Malang selama musim penghujan.
Baca juga:















