Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah mengambil langkah proaktif dengan menyiagakan ratusan tandon air untuk mengatasi potensi kekeringan yang diperkirakan akan mempengaruhi sejumlah wilayah di kabupaten ini. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat di daerah yang berisiko mengalami kekeringan parah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa BPBD telah menyiapkan berbagai jenis tandon dengan kapasitas yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Sebanyak 60 unit tandon lipat dengan kapasitas 1.200 liter dan 50 unit tandon bulat dengan kapasitas serupa telah disiapkan. Selain itu, empat unit tandon besar dengan kapasitas masing-masing 5.500 liter juga telah disiagakan. Tandon-tandon ini merupakan bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sadono juga mengungkapkan bahwa dibandingkan tahun lalu, di mana BPBD hanya menggunakan terpal sebagai tandon darurat, tahun ini penanganan kekeringan akan lebih efektif berkat adanya peralatan yang lebih modern.
Baca Juga :
Hotel THE 1O1 Malang OJ Gelar Upacara Tertinggi di Malang dengan Nuansa Baju Adat Nusantara untuk Merayakan HUT RI ke-79
Data dari BPBD Kabupaten Malang menunjukkan bahwa ada 20 desa di enam kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan. Wilayah-wilayah yang diperkirakan akan terdampak meliputi Desa Klampok di Kecamatan Singosari, Desa Jabung dan Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, serta Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo. Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, terdapat sembilan desa yang juga berpotensi mengalami kekeringan. Kecamatan Kalipare mencatat tiga desa yang berisiko serupa. Totalnya, sekitar 8.372 kepala keluarga akan merasakan dampak dari kekeringan yang mungkin terjadi.
Sadono Irawan menambahkan bahwa distribusi air akan dilakukan selama 24 jam pada masa tanggap darurat, dengan rata-rata distribusi mencapai tiga truk tangki per hari, atau sekitar 15.000 liter air. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa semua desa yang terdampak dapat menerima pasokan air yang memadai. Selain itu, BPBD Kabupaten Malang juga akan mengaktifkan kembali Posko Siaga Bencana Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan, yang akan beroperasi hingga 30 September 2024. Langkah ini diharapkan dapat memberikan respons cepat dan efektif terhadap kebutuhan masyarakat selama musim kekeringan serta meningkatkan upaya mitigasi bencana di daerah tersebut.
Baca Juga :