Bencana longsor kembali terjadi di permukiman tepi sungai, tepatnya di Jalan MT Haryono I/51, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Selasa malam (1/10). Dua rumah milik warga, yakni Moh. Abdullah dan Tianah, terdampak longsor yang terjadi sekitar pukul 21.30. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Surya Adhi Nugroho, menyatakan bahwa kejadian ini merupakan longsor susulan setelah sebelumnya terjadi longsor pada 9 September.
Rumah milik Moh. Abdullah mengalami kerusakan paling parah akibat longsor tersebut. Rumah dua lantai miliknya hampir seluruhnya rusak parah, terutama bagian plengsengan di bawah rumah yang ambrol. Karena kerusakan yang sangat serius, keluarga Abdullah terpaksa mengungsi ke rumah saudara di Kecamatan Singosari untuk sementara waktu.
Baca Juga : Produksi Apel di Malang Alami Penurunan Drastis
Warga Bergotong Royong Merobohkan Rumah
Sementara itu, rumah milik Tianah terdampak longsor di bagian kamar mandi dan tembok ruang tamu hingga ruang belakang yang mengalami retakan sepanjang tujuh meter. Sebagai tindakan awal, BPBD Kota Malang memberikan bantuan terpal untuk mencegah longsor susulan dan mengimbau pemilik rumah untuk mengungsi. Kondisi permukiman di lokasi tersebut dianggap berbahaya dan melanggar ketentuan sempadan sungai.
Pada Rabu (2/10), warga sekitar bergotong royong untuk merobohkan rumah milik Abdullah demi mencegah bahaya lebih lanjut. Tetangga Abdullah, Abdul, menjelaskan bahwa longsor terjadi tiga kali dalam satu malam, yakni pada pukul 18.00, 20.00, dan 21.30. Kerusakan melanda lima kamar di lantai dua, dua kamar di lantai satu, musala, dan kamar mandi rumah Abdullah. Abdul juga mengungkapkan bahwa rumah milik kakaknya pernah roboh di lokasi yang sama pada 2021, namun hingga kini belum ada penanganan signifikan dari pihak pemerintah
Baca Juga : Hydrant Umum Dukung Kebutuhan Air Bersih di Sumbermanjing Wetan