Scroll untuk baca artikel
Ichik Ichik Sawojajar
Peristiwa

Produksi Apel di Malang Alami Penurunan Drastis

86
×

Produksi Apel di Malang Alami Penurunan Drastis

Share this article
Penurunan Produksi Apel

Produksi apel di Bumi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, produksi apel mencapai 224,27 ribu ton, namun turun menjadi 198,99 ribu ton pada tahun 2022, dan semakin terjun bebas menjadi 95,35 ribu ton pada tahun 2023.

Penyebab Penurunan Produksi

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penurunan ini adalah beralihnya petani dari komoditas apel ke jeruk. “Dari sisi kebijakan, apel juga bukan komoditas unggulan nasional, termasuk buah eksotis, sehingga kurang mendapat perhatian,” ujar Avi beberapa waktu lalu.

Juragan Kost

Baca Juga : Hydrant Umum Dukung Kebutuhan Air Bersih di Sumbermanjing Wetan

Usia Pohon yang Tua

Avi juga menambahkan bahwa faktor lain yang memengaruhi produksi apel adalah usia pohon yang semakin tua. Pohon apel yang berusia 20 tahun atau lebih tergolong tua dan hasil produksinya tidak maksimal. “Sebenarnya, sudah harus ada replanting (penanaman ulang), tetapi ini tidak mudah karena harus dimulai dari pembibitan,” ungkap pejabat eselon II Pemkab Malang tersebut.

Harga dan Persaingan dengan Apel Impor

Masalah lain yang dihadapi petani adalah harga apel yang rendah di tingkat petani, yakni Rp 7.000 per kilogram, sementara Harga Pokok Penjualan (HPP) apel mencapai Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kilogram. “Apel lokal harus bersaing dengan apel impor yang dari segi visual, kualitas, dan harga sangat sulit untuk bersaing,” imbuhnya.

Meskipun kecamatan penghasil apel di Kabupaten Malang terus berkurang, DTPHP tetap berkomitmen untuk melakukan pembinaan kepada para petani agar mereka dapat terus memproduksi apel. “Kami berharap eksistensi apel ini masih ada, meskipun Pemkab belum mampu memberikan program-program khusus untuk meningkatkan produktivitas apel,” pungkas Avi.

Baca Juga : Reklame Tanpa Izin PBG di Simpang Kaliurang Ganggu Pengguna Jalan