Breaking

Generasi Milenial Jadi Pemilih Mayoritas di Pilkada Kabupaten Malang

Dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024, generasi milenial diprediksi akan menjadi kelompok pemilih terbesar. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang. Jumlah pemilih milenial berusia 17 hingga 35 tahun mencapai 60 persen dari total pemilih terdaftar, dengan jumlah signifikan ini diharapkan dapat mempengaruhi hasil pemilihan.

Pemilih Milenial Mendominasi

Jumlah pemilih yang berusia 17 hingga 35 tahun dalam Pilkada Kabupaten Malang tahun ini mencapai angka yang cukup besar. “Dari data KPU, pemilih milenial diperkirakan mencapai 643.806 jiwa, setara dengan 31 persen dari total daftar pemilih tetap,” ujar Ketua Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, Kamis (3/10/2024).

Tak hanya milenial, Gen X yang berusia 44 hingga 59 tahun juga memiliki jumlah pemilih signifikan, yaitu sebanyak 612.993 jiwa, yang setara dengan 29 persen dari total pemilih terdaftar.

Baca juga:

Realisasi Retribusi Pasar Kota Malang Capai 77,42 Persen di September 2024

Pemilih Perempuan Lebih Besar di Gen X

Salah satu fakta menarik dalam data KPU Kabupaten Malang adalah perbedaan jumlah pemilih berdasarkan gender di setiap generasi. “Untuk pemilih milenial, pemilih laki-laki lebih banyak dengan jumlah 326.125 jiwa, sementara pemilih perempuan sebanyak 317.681 jiwa,” jelas Mahardika. Namun, hal berbeda terjadi di kelompok Gen X, di mana jumlah pemilih perempuan lebih besar, yakni 312.901 jiwa dibandingkan pemilih laki-laki yang mencapai 300.092 jiwa.

Target Partisipasi Pemilih

KPU Kabupaten Malang optimistis bahwa partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pilkada 2020 lalu. “Kami menargetkan partisipasi pemilih lebih besar dari 60,48 persen yang tercapai di Pilkada 2020,” tambah Mahardika. Untuk mencapai target tersebut, KPU berencana mengintensifkan sosialisasi, terutama kepada pemilih milenial dengan menyasar sekolah dan pondok pesantren. “Harapan kami ada peningkatan, setidaknya di atas 60 persen,” pungkasnya.

Baca juga:

Bawaslu Kota Malang Minta Program Tebus Murah Sembako Dihentikan