Breaking

Hamas Tanggapi Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Semangat Optimis

infomalang.com/ – Situasi di Gaza kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah Hamas menyatakan sikap positif terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan oleh Amerika Serikat. Hamas, melalui pernyataan resminya pada Jumat, 4 Juli 2025, menyebut bahwa pihaknya telah menanggapi usulan tersebut dengan “semangat positif” dan menyatakan kesiapan untuk segera memasuki tahap pembicaraan teknis terkait pelaksanaan gencatan senjata.

Proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump ini bertujuan menghentikan konflik berdarah yang telah berlangsung hampir 21 bulan antara Israel dan Hamas. Dalam proposal tersebut, gencatan senjata dirancang berlangsung selama 60 hari dan mencakup kesepakatan pembebasan sandera yang ditahan Hamas serta membuka peluang negosiasi damai yang lebih luas.

Tanggapan Hamas: Siap Berdialog

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa keputusan untuk menerima proposal gencatan senjata diambil setelah melakukan konsultasi internal serta diskusi dengan berbagai faksi dan kekuatan politik Palestina. Hamas juga menegaskan kesediaannya untuk memulai pembicaraan serius mengenai mekanisme pelaksanaan kesepakatan yang diusulkan.

“Gerakan Hamas telah menyampaikan tanggapan kepada para mediator dengan semangat positif dan kami siap memasuki babak baru perundingan untuk menindaklanjuti kesepakatan ini secara serius,” tulis Hamas dalam situs resminya.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun Hamas menunjukkan sikap terbuka, sejumlah tantangan teknis dan politis tetap menjadi perhatian dalam proses pelaksanaan gencatan senjata ini. Seorang pejabat Palestina yang berafiliasi dengan kelompok militan menyoroti beberapa poin yang masih menjadi kekhawatiran, seperti akses bantuan kemanusiaan, pembukaan jalur penyeberangan Rafah ke Mesir, serta kepastian mengenai jadwal penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Di sisi lain, Israel hingga saat ini belum secara resmi mengomentari tanggapan Hamas. Namun, media Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel sedang mempelajari jawaban dari Hamas dan akan memberikan respon dalam waktu dekat.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakati Gencatan Senjata

Tekanan Amerika Serikat

Presiden Donald Trump menegaskan bahwa dirinya akan menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Trump juga berharap proses ini dapat berlangsung cepat dan efektif demi mengakhiri penderitaan warga Gaza yang telah berlangsung terlalu lama.

“Kami ingin membebaskan para sandera dan kami berharap gencatan senjata ini dapat terwujud pekan depan,” ujar Trump dalam pernyataannya.

Trump dan Netanyahu dijadwalkan bertemu di Washington pada Senin mendatang untuk membahas kelanjutan proses perdamaian. Trump menekankan pentingnya langkah cepat dan konkret demi mengurangi eskalasi konflik di Gaza.

Situasi di Lapangan: Serangan Masih Berlangsung

Meski proposal gencatan senjata telah diajukan, situasi di lapangan masih memanas. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 138 warga Palestina di Gaza. Militer Israel menyatakan bahwa mereka terus melanjutkan operasi militer, termasuk menghancurkan pos militan Hamas dan menyerang lebih dari 100 target di seluruh wilayah Gaza.

Serangan udara terbaru di perkemahan tenda di Khan Younis pada Jumat dini hari menewaskan 15 orang warga Palestina yang sedang mengungsi. Insiden tersebut menambah panjang daftar korban jiwa yang terus meningkat sejak konflik memanas.

Harapan dari Keluarga Sandera

Di Tel Aviv, keluarga dan kerabat sandera yang masih ditahan di Gaza melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar AS. Mereka mendesak Presiden Trump untuk segera mendorong kesepakatan pembebasan para sandera yang hingga kini masih berada di tangan Hamas.

Aksi tersebut menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa krisis kemanusiaan ini tidak hanya soal politik, tetapi juga tentang nasib individu yang terjebak dalam perang yang berkepanjangan.

Menuju Peluang Perdamaian

Upaya gencatan senjata ini menjadi harapan baru bagi rakyat Palestina dan Israel yang selama ini hidup dalam ketegangan. Jika berhasil, gencatan senjata ini diharapkan dapat membuka pintu bagi perundingan yang lebih komprehensif menuju perdamaian abadi di kawasan tersebut.

Namun, keberhasilan kesepakatan ini sangat bergantung pada kesediaan kedua belah pihak untuk mengedepankan dialog dan mengesampingkan kepentingan sepihak. Dunia internasional kini menanti perkembangan selanjutnya dengan harapan krisis ini segera menemukan titik terang.

Baca Juga:Indonesia Berduka Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas dalam Serangan Mematikan Israel