Harga sejumlah bahan pangan di Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan pada Sabtu (7/12/2024). Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), dari 21 komoditas yang dipantau, 14 di antaranya mencatat kenaikan harga.
Garam dan Gula Konsumsi Jadi Sorotan
Komoditas garam halus beryodium menjadi yang tertinggi dalam kenaikan harga, meningkat Rp840 (8,89%) menjadi Rp10.290 per kg. Kenaikan ini diikuti oleh gula konsumsi yang naik 1,26% menjadi Rp16.900 per kg. “Kenaikan harga ini terutama dipicu oleh peningkatan biaya produksi dan distribusi,” jelas seorang analis pangan dari Bapanas.
Komoditas lain seperti minyak goreng kemasan sederhana dan cabai merah keriting juga mengalami kenaikan masing-masing 0,29% dan 4,15%. Namun, beberapa komoditas mencatat penurunan harga, seperti ikan kembung yang turun Rp2.070 (6,34%) menjadi Rp30.580 per kg dan daging sapi murni yang menurun 2,15%.
Dinamika Harga Pangan Hari Ini
Data Bapanas menunjukkan, bahan pokok lain seperti bawang merah dan daging ayam ras juga mengalami fluktuasi harga. Harga bawang merah turun 0,65% menjadi Rp36.480 per kg, sementara daging ayam ras turun 0,91% menjadi Rp33.860 per kg. “Kami terus memantau pergerakan harga untuk memastikan stabilitas di pasar,” ungkap juru bicara Bapanas.
Selain itu, beras premium tercatat naik 1,92% menjadi Rp14.830 per kg, sedangkan beras medium mengalami penurunan 1,28% menjadi Rp12.350 per kg. Tepung terigu kemasan non-curah juga mencatat kenaikan sebesar 1,27% menjadi Rp11.940 per kg.
Baca Juga :
Menjelang Natal, Harga Bawang Putih dan Merah di Malang Melonjak
Langkah Antisipasi Pemerintah
Kenaikan harga pangan ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama menjelang akhir tahun. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah antisipasi, seperti operasi pasar dan stabilisasi distribusi. “Kami berupaya menjaga pasokan tetap cukup dan harga terkendali,” kata pejabat Bapanas.
Meski beberapa harga menunjukkan penurunan, dinamika ini menuntut perhatian lebih untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah juga diimbau meningkatkan pengawasan rantai distribusi agar lonjakan harga tak berulang.
Baca Juga :
Harga Minyak Goreng di Malang Naik Jelang Nataru, Minyakita Sentuh Rp17.000















