MALANG – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Hotel Tugu Malang kembali menghadirkan sebuah perayaan yang memadukan kekuatan budaya, sejarah, dan kuliner. Melalui program Indonesia’s Cultural Dining Series edisi ke-60, tema kali ini mengusung “Jaranan Pegon – Warisan Malang untuk Indonesia Merdeka”, sebuah sajian budaya yang sarat nilai spiritual dan makna kebangsaan.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 16 Agustus 2025, pukul 19.30 WIB ini digelar di SaigonSan Garden, sebuah venue terbuka nan memikat yang berada di area Hotel Tugu Malang. Malam itu, para tamu diajak untuk menelusuri jejak kesenian rakyat khas Malang sambil menikmati santapan autentik dari dapur SaigonSan Garden Café by Kawisari.
Menghidupkan Semangat Kemerdekaan Lewat Seni Tradisi
Pertunjukan utama malam itu adalah Jaranan Pegon, salah satu bentuk kesenian kuda lumping khas Malang yang memiliki akar sejarah panjang. Seni ini memadukan pengaruh budaya Mataraman dan peninggalan kerajaan Hindu-Buddha, sehingga sarat simbolisme dan nilai filosofis. Gerakannya yang dinamis, transenden, dan penuh energi dipercaya mengandung pesan kekuatan, perlindungan, dan pengabdian.
Jaranan Pegon tak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Malang. Dalam perayaan kemerdekaan ini, pertunjukan tersebut menjadi medium untuk mengingat kembali perjuangan, ketangguhan, dan semangat gotong royong yang menjadi fondasi berdirinya bangsa.
Indonesia’s Cultural Dining Series: Lebih dari Sekadar Hiburan
Program Indonesia’s Cultural Dining Series yang telah mencapai edisi ke-60 ini merupakan wujud konsistensi Hotel Tugu Malang dalam melestarikan budaya Nusantara. Setiap edisi mengangkat tema budaya yang berbeda, menampilkan kesenian, tradisi, dan kisah-kisah sejarah dari berbagai daerah di Indonesia.
“Bagi kami, budaya adalah identitas yang harus terus dijaga. Melalui acara ini, kami ingin mengajak tamu untuk merasakan sendiri bagaimana kekayaan tradisi Indonesia bisa berpadu indah dengan pengalaman kuliner yang otentik,” ujar perwakilan manajemen Hotel Tugu Malang.
Baca Juga:Bupati Malang Dorong Pendaftaran Bantengan Sebagai HAKI, Upaya Pelestarian Budaya Lokal
Dalam edisi spesial kemerdekaan ini, acara dikemas sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman multisensori. Para tamu disambut suasana hangat khas Jawa Timur, dentingan musik tradisional, aroma rempah, hingga cita rasa hidangan autentik Indochina yang telah dipilih secara khusus.
Menikmati Kuliner Autentik di Tengah Pertunjukan Budaya
SaigonSan Garden Café by Kawisari, yang menjadi tuan rumah kuliner malam itu, menyajikan menu spesial yang terinspirasi dari warisan kuliner Asia Tenggara daratan. Hidangan-hidangan tersebut diracik dengan bahan segar pilihan, memadukan cita rasa lokal dan internasional yang harmonis.
Perpaduan antara pertunjukan Jaranan Pegon dan hidangan khas ini menciptakan pengalaman unik bagi para tamu. Mereka tak hanya menonton pertunjukan, tetapi juga merasakan secara langsung harmoni antara budaya dan kuliner yang memanjakan seluruh indra.
Makna Jaranan Pegon bagi Masyarakat Malang
Bagi masyarakat Malang, Jaranan Pegon bukan sekadar tarian tradisional. Seni ini memiliki dimensi sakral yang diyakini mampu menghadirkan perlindungan dan energi positif. Dalam beberapa tradisi, pertunjukan ini bahkan dilakukan untuk upacara adat atau perayaan penting yang melibatkan doa bersama.
Keterlibatan Hotel Tugu Malang dalam menampilkan Jaranan Pegon pada momentum kemerdekaan menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur dan perayaan keberagaman budaya Indonesia. Ini sekaligus mengingatkan bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini lahir dari semangat perjuangan, persatuan, dan penghargaan terhadap identitas bangsa.
Memperkuat Rasa Kebangsaan dan Kebhinekaan
Acara ini tidak hanya ditujukan bagi tamu lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara. Dengan demikian, perayaan ini menjadi sarana diplomasi budaya yang efektif, memperkenalkan kekayaan tradisi Indonesia kepada dunia.
Suasana malam itu mencerminkan kebhinekaan Indonesia yang mempersatukan beragam latar belakang dalam satu perayaan. Para tamu dari berbagai negara dan daerah duduk bersama, menikmati seni, musik, dan makanan, sambil berbagi cerita serta pengalaman.
Harapan untuk Generasi Mendatang
Melalui pergelaran ini, Hotel Tugu Malang berharap generasi muda dapat semakin mengenal dan mencintai warisan budaya bangsa. Di tengah arus modernisasi, pelestarian budaya tradisional seperti Jaranan Pegon menjadi kunci agar identitas Indonesia tetap terjaga.
“Budaya adalah aset yang tak ternilai. Jika tidak kita rawat, ia akan hilang ditelan zaman. Kami ingin setiap orang yang hadir di sini membawa pulang rasa bangga dan cinta pada budaya Indonesia,” tambah perwakilan Hotel Tugu Malang.
Perayaan kemerdekaan di Hotel Tugu Malang tahun ini membuktikan bahwa merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tak harus selalu dengan seremoni formal. Lewat perpaduan pertunjukan budaya Jaranan Pegon dan pengalaman kuliner otentik, acara ini berhasil menghidupkan kembali semangat kemerdekaan dengan cara yang hangat, memikat, dan bermakna.
Indonesia’s Cultural Dining Series edisi ke-60 bukan hanya sebuah hiburan, melainkan sebuah pernyataan: bahwa budaya adalah napas bangsa, dan melestarikannya adalah bentuk penghormatan tertinggi bagi para pahlawan serta leluhur yang telah memperjuangkan kemerdekaan.
Dengan kemasan yang elegan namun sarat nilai, Hotel Tugu Malang berhasil menghadirkan sebuah malam yang tak terlupakan—malam di mana seni, sejarah, kuliner, dan rasa kebangsaan berpadu dalam harmoni sempurna.
Baca Juga:Kalipare yang Tersembunyi, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata Eksotis di Kabupaten Malang










