Penanganan kekeringan di Kabupaten Malang terus diupayakan, salah satunya melalui dropping air bersih oleh BPBD. Meski demikian, langkah ini bersifat sementara dan membutuhkan solusi jangka panjang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Sadono Irawan, menyebutkan pihaknya telah menyiapkan 60 tandon lipat untuk mendistribusikan air. “Hingga September ini, sudah 15 tandon yang didistribusikan,” ujarnya.
Perluasan Jaringan Air Bersih
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah Kabupaten Malang berencana memperluas jaringan distribusi air bersih di wilayah rentan kekeringan. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) bersama PDAM akan memperpanjang jaringan pipa air di wilayah Malang Selatan.
“Debit air dari Desa Druju dan Gedangan cukup untuk mengairi hingga Kecamatan Donomulyo,” kata Sadono.
Baca Juga : Target Menang di Pilkada bupati Malang, Sahabat Sanusi turun ke Desa
Pendanaan dari BTT
Untuk operasional penanganan kekeringan, biaya akan diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 5,33 miliar. Anggaran ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yang berkisar Rp 5 miliar.
“Tahun lalu, penanganan kekeringan dan Karhutla hanya memakan anggaran Rp 495 juta,” tambah Sadono.
Baca Juga : ANBK SMP Kota Malang Diminta Jujur Guna Bahan Evaluasi