Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Hukum & KriminalPeristiwa

Kasus Penipuan Penggandaan Uang di Indonesia Kembali Terjadi

42
×

Kasus Penipuan Penggandaan Uang di Indonesia Kembali Terjadi

Share this article
Example 468x60

Seorang warga Kota Malang, berinisial MS, menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang. Korban kehilangan uang sebesar Rp 3,13 miliar setelah mempercayai janji pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang.

Janji Hujan Uang di Pasuruan

Kejadian ini bermula pada awal tahun 2015 ketika MS diperkenalkan kepada seorang pria bernama Asmadi oleh seorang temannya. Salah satu momen yang membuat MS semakin percaya adalah ketika ia diajak ke rumah Asmadi di Pasuruan dan disuguhkan dengan “pertunjukan” hujan uang yang tiba-tiba turun di ruang tamu. “Saya melihat uang turun dari langit-langit rumahnya, saat itu saya benar-benar percaya,” ungkap MS. Namun, pada akhirnya, uang tersebut hanyalah bagian dari trik Asmadi untuk meyakinkan MS.

Juragan Kost

Baca juga:

Buruh Baru Belajar Mengemudi, Mobil Tabrak Tiga Sepeda Motor

Modus Penipuan Serupa di Berbagai Daerah

Penipuan dengan modus penggandaan uang ini bukanlah kasus yang pertama terjadi di Indonesia. Kasus serupa pernah terjadi di berbagai daerah dengan pelaku yang berbeda. Salah satunya adalah Agus, seorang dukun asal Kresnomulyo, Ambarawa, Pringsewu, Jawa Tengah, yang menipu seorang warga Yogyakarta sebesar Rp 19 juta dengan janji bisa menggandakan uang hingga Rp 1,3 miliar. Agus ditangkap oleh pihak kepolisian setelah korban merasa ditipu dan melaporkan kejadian tersebut. Menurut Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP MP Probo Satrio, Agus menggunakan video ritual penggandaan uang untuk meyakinkan korban.

Sementara itu, Slamet Tohari alias Mbah Slamet, yang melakukan penipuan serupa, justru berakhir dengan pembunuhan berantai. Tohari menipu korban dengan janji bisa menggandakan uang melalui promosi di media sosial Facebook. Namun, saat korban menagih janji, Tohari takut dilaporkan ke polisi sehingga memilih membunuh mereka dengan cara meracuni. Komisaris Besar Iqbal Alqudusy dari Polda Jawa Tengah menjelaskan bahwa Slamet membunuh sedikitnya 12 orang untuk menutupi aksinya.

Baca juga:

Rumah di Dinoyo Kota Malang Terbakar, Pemilik Alami Kerugian Hingga Rp 250 Juta

Example 120x600