Libur panjang atau long weekend menjadi momen yang dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berwisata. Salah satu tujuan favorit adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yang belakangan ini mengalami lonjakan pengunjung.
Pada 16 September kemarin, Desa Wringinanom di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, menjadi titik transit utama bagi para wisatawan yang menuju Gunung Bromo. Supi’i, seorang sopir jeep dari Desa Wringinanom, mengungkapkan bahwa permintaan untuk sewa jeep selama libur panjang meningkat signifikan. “Kebutuhan meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa,” ujar Supi’i saat ditemui di Rest Area Wringinanom.
Ia menjelaskan bahwa jeep yang terparkir di desa tersebut sering kali tidak mampu memenuhi seluruh permintaan. “Sekitar sebelas unit jeep yang terparkir di sini sudah terpesan. Kami hanya menunggu kedatangan wisatawan,” tambah Supi’i. Biasanya, satu sopir jeep melayani satu kali perjalanan untuk melihat sunrise, dari pukul 01.00 dini hari hingga 11.00 pagi. Namun, dengan tingginya permintaan, beberapa sopir harus melakukan hingga dua kali perjalanan, baik pagi maupun sore hari.
Baca Juga :
Kecelakaan Tunggal di Jalur Lintas Selatan Malang, Sopir Tewas Empat Penumpang Luka-Luka
Galuh Prasetyo, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Anom, juga menyebutkan bahwa desa tersebut menyediakan berbagai paket wisata ke Bromo. Paket-paket tersebut antara lain Bromo dan Tubing 2 hari 1 malam (2D1N), Bromo – Tubing – Eduwisata 3 hari 2 malam (3D2N), private trip Bromo midnight, dan Ranu Kumbolo Camping Ceria. Paket private trip Bromo midnight ditawarkan dengan harga Rp 350 ribu per orang, yang mencakup penjemputan dari Kota Malang, jeep tour Bromo, tiket wisata, BBM, driver, parkir, tour guide, dan dokumentasi foto.
Galuh menambahkan, setiap hari pasti ada wisatawan yang menuju Bromo, dengan paket 2D1N menjadi sangat populer saat akhir pekan. “Di Desa Wringinanom, terdapat sekitar 150 jeep milik warga lokal. Rata-rata, setiap hari sekitar 100 jeep digunakan untuk perjalanan ke Bromo. Jika masing-masing jeep dinaiki oleh lima orang, maka setiap hari ada sekitar 500 orang yang berangkat menuju Bromo,” pungkasnya.
Dengan meningkatnya permintaan, jelas terlihat bahwa Desa Wringinanom terus menjadi pusat aktivitas wisatawan yang ingin menikmati keindahan Gunung Bromo.
Baca Juga :