Pembangunan museum dan monumen Tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024. Meski tersisa dua bulan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang optimistis dapat memenuhi tenggat waktu pengerjaan.
Desain monumen mencakup tiga pilar pipih yang menjulang dikelilingi kolam, dengan ornamen surai singa serta nama-nama korban tragedi terukir di tiap sisi pilar. Museum ini juga akan memajang foto dan barang-barang milik para korban sebagai bentuk penghormatan.
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kabupaten Malang, Lusiani Ferelia, progres pembangunan telah mencapai lebih dari lima persen. “Pengecoran fondasi sudah rampung. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengecoran kolam dan dasar monumen,” ungkap Lusiani.
Dispora berharap pembangunan monumen rampung lebih awal dari proyek revitalisasi Stadion Kanjuruhan, yang ditarget selesai pada 26 Desember 2024. Pihaknya menargetkan penyelesaian monumen sebelum 15 Desember, sehingga seluruh proyek dapat selesai bersamaan.
Baca Juga : DLH Kota Malang Perkuat Regulasi Atasi Sampah Plastik dengan Fokus Pengelolaan TPS 3R
Museum untuk Umum, Sistem Pengelolaan Menunggu Kesepakatan
Setelah rampung, museum akan dibuka untuk umum, namun wacana penerapan tarif kunjungan masih dalam tahap pembahasan. Kepastian pengelolaan museum akan diatur dalam Memorandum of Understanding (MoU), yang juga harus disetujui oleh keluarga korban sebagai wakil dari keseluruhan korban tragedi.
“Harus ada kesepakatan dari seluruh korban terkait susunan pengurus dan struktur pertanggungjawaban museum,” jelas Lusiani.
Baca Juga : Ribuan Surat Suara Pilbup Malang 2024 Terkendala, 1.626 Lembar Bermasalah















