Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga akhirnya memberikan penjelasan terkait ambruknya proyek pengerjaan jembatan di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji. Peristiwa ini terjadi akibat luapan sungai yang meluap karena hujan lebat pada Selasa (24/9/2024).
Normalisasi Sungai Segera Dilakukan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, Khairul Kusuma, mengungkapkan bahwa setelah kejadian tersebut pihaknya akan segera melakukan normalisasi sungai di sekitar proyek. Menurutnya, normalisasi diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Normalisasi sungai ini kita lakukan supaya jika terjadi hujan lebat, tidak akan terulang lagi. Karena sebelum pengerjaan pun sampah di area situ juga banyak,” ujar Khairul, Rabu (25/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa normalisasi diperlukan karena adanya penumpukan sedimen di dasar sungai, selain juga dipengaruhi oleh air kiriman dari wilayah Kota Malang. Untuk itu, alat berat akan segera didatangkan untuk membersihkan area tersebut.
Baca juga:
Masih Dalam Proses perbaikan, Jembatan Sutojayan Hanyut di Terjang Banjir
Proyek Jembatan Masih Tahap Awal
Khairul Kusuma, yang akrab disapa Oong, juga menyatakan bahwa proyek pengerjaan jembatan tersebut masih dalam tahap awal. Saat ini, pihaknya baru menyelesaikan pemasangan abutment atau pondasi jembatan dan wing wall atau dinding sayap. “Jadi tidak ada yang tergerus sama sekali. Yang ikut hanyut kemarin hanya bekisting saja,” jelas Khairul.
Bekisting yang hanyut ini, kata Khairul, hanyalah material berupa triplek dan kayu yang berfungsi sebagai penyangga sementara. Besi penguat struktur juga masih utuh dan dapat digunakan kembali dalam tahap pembangunan selanjutnya.
Perubahan Metode Kerja Setelah Insiden
Terkait insiden ini, Khairul memastikan bahwa ke depannya akan ada perubahan metode kerja dalam proyek tersebut. Metode kerja yang semula menggunakan kayu stager akan diganti dengan baja wf yang dipasang menggantung. “Pengecoran sama sekali belum dilakukan. Nanti akan kita ganti metode kerja dengan menggunakan baja wf yang dipasang menggantung agar tidak menahan arus air di sungai,” tambahnya.
Sebagai informasi, video detik-detik ambruknya bekisting jembatan Kali Sukun sempat viral di media sosial. Proyek tersebut merupakan bagian dari pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang.
Baca juga: