Hujan lebat yang disertai angin kencang melanda Kabupaten Malang Pada Senin, 23 September 2024, menyebabkan kerusakan signifikan di sejumlah lokasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan bahwa sepuluh rumah rusak akibat terjangan angin kencang tersebut. Selain rumah, fasilitas publik seperti Puskesmas Pakisaji serta infrastruktur telekomunikasi juga terkena dampak.
Zainuddin, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini berlangsung sekitar dua jam, dimulai dari pukul 13.50 hingga 16.00 WIB. Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Pakisaji, mencakup tiga desa: Sutojayan, Genengan, dan Kendalpayak. “Dari total sepuluh rumah yang rusak, dua berada di Kendalpayak, lima di Genengan, dan tiga di Sutojayan,” ungkap Zainuddin, menambahkan bahwa Kendalpayak merupakan yang paling terdampak.
Baca Juga :
Masih Dalam Proses perbaikan, Jembatan Sutojayan Hanyut di Terjang Banjir
Salah satu rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Wanto di Jalan Cerme, Desa Kendalpayak. Atap rumahnya rusak parah, begitu juga dengan rumah tetangganya, Antok Wahyudi, yang kehilangan sebagian atap galvalum dan spandek yang melindungi dapurnya. Zainuddin mencatat bahwa kerusakan di lokasi lain tergolong ringan, dengan beberapa atap yang rusak dan dinding yang ambrol.
Setelah kejadian, BPBD segera bergerak cepat dengan mengunjungi lokasi-lokasi yang terkena dampak. Mereka memberikan bantuan kepada para warga yang rumahnya rusak, berupa sembako, terpal, dan peralatan kebutuhan bayi. “Kami telah menyerahkan enam unit terpal, 13 paket sembako, dan dua baby kit kepada warga yang terdampak,” jelas Zainuddin.
Tak hanya BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang juga turut menyalurkan bantuan. PMI mengirimkan 12 kardus berisi barang kebutuhan pokok, termasuk mi instan, beras, kecap, gula, dan minyak goreng, untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar para korban.
Baca Juga :