Breaking

Progres Pembangunan Drainase di Kota Malang Capai 70 Persen

Pemerintah Kota Malang terus mengebut pengerjaan proyek 37 drainase di lima kecamatan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang diprediksi berlangsung bulan depan. Proyek drainase ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di beberapa wilayah yang sering mengalami genangan air.

Fokus di Daerah Lowokwaru

Yocky Agus Firmanda, dari Analisis Sumber Daya Air Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, mengungkapkan bahwa progres pengerjaan drainase sudah mencapai 70 persen. “Fokus kami untuk tahun ini berada di daerah Lowokwaru, salah satunya di Jalan Bendungan Sigura-gura,” ujarnya. Wilayah tersebut kerap mengalami genangan saat hujan, dan antisipasi telah dilakukan melalui normalisasi saluran air milik Pemprov Jawa Timur yang berada di sekitar sana.

Baca Juga : Pohon Trembesi Roboh di Lawang, Rumah Warga Rusak dan Jalan Tertutup

Normalisasi untuk Cegah Banjir

Masyarakat sempat khawatir pengerjaan drainase di daerah tersebut justru memperburuk situasi, seperti kejadian tahun 2023 di mana dinding pembatas permukiman sempat jebol akibat hujan deras. Namun, normalisasi ini diyakini bisa mengurangi penumpukan air di wilayah tersebut. “Kami lakukan normalisasi agar air tidak mengalami penumpukan,” tambah Yocky.

Banjir di 300 Titik Berkurang

Pengerjaan drainase ini merupakan bagian dari masterplan untuk mengurangi banjir di 300 titik di Kota Malang. Berdasarkan pantauan DPUPRPKP, tinggi air saat hujan kini tidak lebih dari 20 sentimeter di beberapa lokasi yang biasanya banjir, dan sebagian besar titik surut dalam waktu satu hingga dua jam. Tahun ini, Pemkot Malang mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk proyek drainase dan normalisasi rutin, seperti di Jalan Soekarno-Hatta dan sekitar Lapangan Rampal.

Baca Juga : Pencuri Beraksi di Pasar Besi Kota Malang, Pedagang Rugi hingga Jutaan Rupiah