Real Madrid kembali dihadapkan pada tantangan besar dalam lanjutan Liga Champions 2024/2025. Setelah kekalahan telak 0-3 dari Arsenal di leg pertama perempat final, Los Blancos kini membawa misi berat untuk membalikkan keadaan di leg kedua yang akan digelar di Santiago Bernabéu pada Kamis (17/4/2025) dini hari WIB. Pelatih Carlo Ancelotti menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk berharap pada keajaiban—hanya kerja keras, strategi matang, dan intensitas tinggi yang akan menjadi kunci kebangkitan Real Madrid.
Tantangan Berat di Santiago Bernabéu
Kekalahan 0-3 dari Arsenal di Emirates Stadium menjadi pukulan telak bagi Real Madrid. Untuk melaju ke semifinal, mereka harus menang dengan selisih minimal empat gol dalam 90 menit. Misi ini jelas tidak mudah, terlebih lagi Arsenal merupakan tim yang sangat solid musim ini. Sejauh ini, The Gunners belum pernah kalah dengan selisih lebih dari dua gol sepanjang musim kompetisi berjalan. Bahkan kekalahan terbesar mereka hanya terjadi saat menghadapi Bournemouth dan Newcastle, masing-masing dengan selisih dua gol.
Namun, jika ada tim yang memiliki sejarah comeback luar biasa di kompetisi Eropa, maka itu adalah Real Madrid. Sejarah mencatat bahwa mereka pernah mencatatkan remontada spektakuler di fase gugur Liga Champions, meski momen itu terakhir terjadi pada era yang cukup lampau, yakni tahun 1987, 1984, dan 1985.
Carlo Ancelotti: “Tidak Ada Sihir, Hanya Kerja Nyata”
Dalam konferensi pers menjelang laga, pelatih Carlo Ancelotti dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada “sihir” dalam sepak bola. Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengejar ketertinggalan adalah melalui kerja nyata di lapangan. “Kami akan memainkan pertandingan dengan intensitas tinggi, memberi tekanan sejak awal, dan berusaha mengontrol jalannya pertandingan lebih baik daripada leg pertama. Tidak ada sihir, karena sihir itu tidak ada,” ujar Ancelotti seperti dikutip dari AS.
Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bagi skuad Madrid bahwa hasil gemilang hanya bisa dicapai jika mereka mampu menyatu dalam semangat, konsistensi, dan determinasi. Ancelotti juga menekankan bahwa para pemain harus tetap tenang dan fokus sepanjang laga. “Kami tidak tahu apakah hasilnya akan memihak kami, tapi satu hal yang pasti: kami akan memberikan segalanya,” tambahnya.
Dukungan Bernabéu dan Semangat Juang Madrid
Santiago Bernabéu bukan hanya sekadar stadion. Bagi Madridistas, ini adalah tempat lahirnya keajaiban sepak bola. Dukungan penuh dari ribuan pendukung di kandang sendiri diyakini bisa menjadi pembakar semangat tambahan bagi para pemain. Ancelotti berharap atmosfer magis dari Bernabéu bisa menular pada permainan tim dan memberikan energi positif untuk mengejar defisit tiga gol.
Real Madrid juga masih diperkuat oleh sejumlah pemain berpengalaman yang paham bagaimana menghadapi tekanan di panggung besar. Pemain seperti Luka Modric, dan Thibaut Courtois akan berperan penting dalam menjaga stabilitas permainan. Sementara di lini depan, Vinicius Jr. dan Kylian Mbappé diharapkan mampu menebus performa kurang maksimal di leg pertama dengan menunjukkan ketajaman mereka.
Baca Juga: Ole Romeny: Predator Baru di Lini Depan Timnas Indonesia

Arsenal Tetap Waspada
Di sisi lain, Arsenal datang ke Madrid dengan modal keunggulan tiga gol. Namun, pelatih Mikel Arteta tidak ingin skuadnya lengah. Ia menyadari betul potensi bahaya dari Real Madrid, apalagi jika mereka berhasil mencetak gol cepat di awal laga. Pengalaman masa lalu telah membuktikan bahwa Los Blancos bisa bangkit bahkan dari situasi yang tampaknya mustahil.
Antara Harapan dan Realita
Pertandingan leg kedua ini akan menjadi ujian besar bagi Real Madrid, baik secara taktik maupun mental. Meski peluang tampak tipis, semangat pantang menyerah menjadi ciri khas klub raksasa Spanyol ini. Ancelotti tidak menjanjikan keajaiban, tapi menjanjikan perjuangan maksimal dari setiap pemainnya.
Bagi para pecinta sepak bola, laga ini bukan sekadar pertarungan skor, tapi tentang bagaimana sebuah tim berjuang untuk membalikkan nasib dengan dedikasi dan semangat juang. Akankah Real Madrid kembali menciptakan sejarah comeback? Jawabannya akan terungkap di Santiago Bernabéu.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain 1-0, Garuda Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026















