Breaking

Tempat Pijat Gea Massage di Pakisaji Malang Digerebek Polisi

Panti pijat Gea Massage yang terletak di Jalan Nasional 23, Dusun Bendo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Malang, digerebek oleh polisi pada Kamis malam (3/10). Dalam penggerebekan ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan empat orang yang diduga terlibat dalam kegiatan yang mencurigakan.

Kronologi Penggerebekan

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan bahwa penggerebekan berlangsung sekitar pukul 18.30 WIB. “Seorang tamu laki-laki datang mengendarai mobil dan dilayani oleh seorang pemijat perempuan bernama Bunga (nama samaran),” ungkap seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.

Layanan pijat dilakukan di lantai dua, dan sekitar satu jam kemudian, tamu tersebut turun diikuti oleh Bunga. Di lantai satu, sudah menunggu mami Sisca, pemilik panti pijat, yang tampak marah kepada Bunga hingga membuatnya menangis.

Baca Juga : Truk Molen Gagal Menanjak, Sepeda Motor Tertabrak di Batu

Identitas dan Aktivitas di Panti Pijat

Saksi di lokasi menduga bahwa mobil yang membawa tamu tersebut berisi anggota polisi dari Polda Jawa Timur yang berpakaian preman. Setelah mengamankan keempat orang tersebut, pihak kepolisian memasang police line di lokasi pada keesokan harinya, dan pintu rolling door yang biasanya terbuka rapat tertutup.

Dari informasi yang diperoleh, panti pijat Gea Massage memiliki tujuh pegawai, semuanya perempuan. “Tempat ini melayani tamu laki-laki dan perempuan,” jelas seorang pedagang yang berjualan di sekitar lokasi.

Tanggapan dari Pihak Berwenang

Ketua RT 5 RW 1 Desa Karangpandan, Toha Wahyudi, mengaku tidak mengetahui mengenai penggerebekan tersebut. Namun, ia mengatakan telah menerima laporan dari warga bahwa “di tempat itu sering ada perempuan yang membawa tamu laki-laki masuk pada tengah malam,” meskipun jam operasional panti pijat tersebut seharusnya berlangsung dari pukul 07.00 hingga 19.00.

Toha juga menambahkan bahwa panti pijat Gea Massage pernah disegel oleh Polda Jatim dua tahun yang lalu, terkait dugaan kasus sabu-sabu. “Namun sekitar sebulan kemudian, mereka kembali beroperasi,” tambahnya.

Baca Juga : Mahasiswa PTN Malang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalur Selatan Pasuruan