Di tengah gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), seorang investor bernama Budi Aditya Erna Mulyanto berhasil mencetak keuntungan luar biasa. Dalam waktu hanya 12 hari, ia meraup profit sebesar Rp 15,06 miliar dari transaksi saham PT Remala Abadi Tbk (DATA). Keberhasilan ini menjadi sorotan di tengah fluktuasi pasar saham yang cukup signifikan.
Berdasarkan data transaksi, Budi membeli sebanyak 93,08 juta saham DATA pada harga Rp 270 per saham pada 21 Februari 2025. Total investasinya mencapai Rp 25,13 miliar. Strategi cerdas yang diterapkannya membuahkan hasil besar ketika ia menjual 21,26 juta saham DATA pada 5 Maret 2025 dengan harga Rp 1.890 per saham. Dari penjualan ini, ia memperoleh pendapatan sebesar Rp 40,19 miliar.
Keuntungan yang diperoleh Budi mencapai 60%, atau setara dengan Rp 15,06 miliar dalam kurun waktu kurang dari dua minggu. Kenaikan harga saham DATA sendiri dipicu oleh rencana akuisisi saham oleh PT Iforte Solusi Infotek, yang merupakan bagian dari Grup Djarum. Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, pemegang saham pengendali DATA, sepakat untuk melepas sekitar 40% kepemilikan saham mereka kepada PT Iforte Solusi Infotek. Perjanjian ini ditandatangani pada 23 Desember 2024 dan diumumkan secara resmi pada Januari 2025.
Baca juga : THR Membanjiri Pasar, IHSG Meroket Hampir 2%!
Setelah pengumuman tersebut, saham DATA mengalami lonjakan harga yang signifikan, bahkan beberapa kali mencapai auto reject atas (ARA). Sepanjang tahun berjalan, saham DATA telah mencatatkan kenaikan hingga 92,76%, dengan harga mencapai level 1.465.
Keberhasilan Budi menjadi bukti nyata bahwa pasar saham memiliki potensi keuntungan besar bagi investor yang mampu membaca peluang dan menerapkan strategi investasi yang tepat. Namun, pencapaian ini juga menunjukkan bahwa pasar saham memiliki volatilitas tinggi, sehingga riset mendalam dan manajemen risiko tetap menjadi kunci utama dalam meraih sukses dalam dunia investasi.
Baca juga : THR Segera Cair, IHSG Meroket!
