Sebuah sumber mata air yang menjadi tumpuan hidup warga di Kabupaten Malang selama ratusan tahun tiba-tiba mengering. Sumber air tersebut adalah Umbul Sengkaring yang terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo. Kejadian ini mengejutkan warga, karena dalam sejarahnya, selama lebih dari satu abad, mata air tersebut tidak pernah mengalami penurunan debit yang signifikan, apalagi hingga kering.
Peristiwa ini viral di media sosial, terutama di grup Facebook “Donomulyo Story”. Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa pada Minggu (22/9/2024), mata air tersebut benar-benar kering. Warga setempat dan tim relawan segera bergerak untuk mencari tahu penyebab di balik fenomena langka ini.
Endri Cahyono, seorang relawan dari tim Relawan Malang Selatan, menjelaskan bahwa tim mereka telah mengambil beberapa langkah awal untuk menyelidiki kondisi ini. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah menguras air yang tersisa di Umbul Sengkaring untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoran. “Kita sedang memeriksa kemungkinan kebocoran, mengingat pusat sumber mata air ini terletak di dalam gua yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi utama,” jelas Endri.
Selain itu, tim relawan juga menemukan adanya retakan tanah di sekitar sumber mata air. Mereka memperingatkan warga untuk waspada terhadap potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh perubahan kondisi tanah tersebut, yang mungkin berdampak pada aliran air dan keamanan lingkungan sekitar. Sebagai langkah darurat, tim telah memasang alat untuk menyalurkan air bersih sementara, agar kebutuhan warga tetap terpenuhi.
Baca Juga :
Kecelakaan Tragis Mengakibatkan Satu Keluarga di Malang Tewas
Berdasarkan keterangan warga setempat, terutama yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, dalam satu jam, debit air di Umbul Sengkaring menurun drastis hingga 20 cm, dan hingga siang hari pada Minggu, mata air tersebut sudah benar-benar kering.
Penyebab utama dari peristiwa ini masih dalam penyelidikan, namun dugaan awal mengarah pada kemungkinan adanya kebocoran aliran air di dalam gua. Meskipun masih ada aliran deras di bawah permukaan, aliran tersebut tampaknya tidak lagi menuju ke titik yang sama seperti sebelumnya.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi sekitar 15 ribu warga yang selama ini mengandalkan air dari Umbul Sengkaring untuk kebutuhan sehari-hari. Air bersih dari sumber ini digunakan oleh penduduk di tiga desa, dan warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini. “Kami berharap pemerintah setempat segera turun tangan, karena air bersih ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup warga di tiga desa,” ujar seorang warga.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan antara 5.000 hingga 15.000 liter air bersih kepada warga Desa Tulungrejo yang terdampak. Distribusi air dimulai sejak Sabtu (21/9/2024) untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama krisis ini berlangsung.
Baca Juga :