Proses penanganan pasca kebakaran yang melanda Pasar Baru Barat Comboran, Kota Malang, terus berlanjut. Pada Kamis (20/9), para pedagang yang terdampak mulai bersiap untuk proses relokasi sementara. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengecekan lokasi relokasi di lantai satu pasar yang akan menjadi tempat sementara untuk mereka berjualan.
Pengecekan ini dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB, dan para pedagang didampingi oleh perwakilan dari Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Mereka melihat kios serta los yang tersedia di lantai satu tersebut. Selain memeriksa kondisi tempat berjualan, pihak Diskopindag juga menempelkan nomor pada kios-kios tersebut untuk proses undian. Setelah diundi, para pedagang dapat segera menggunakan tempat tersebut untuk melanjutkan aktivitas jual beli.
Namun, sebelum lokasi ini ditempati, Diskopindag Kota Malang akan melengkapi beberapa sarana yang dibutuhkan. Misalnya, penambahan penerangan serta penyiapan bedak jika diperlukan oleh para pedagang agar tempat tersebut layak digunakan.
Muhammad Samidi, Ketua Paguyuban Pasar Baru Barat Comboran, menjelaskan bahwa selain pengecekan lantai satu, para pedagang juga diperbolehkan naik ke lantai dua. Di sana, mereka bisa mengambil barang-barang yang masih layak untuk digunakan setelah kebakaran. “Namun, belum semua pedagang yang melakukan pengecekan. Ini baru sebagian saja,” ujar Samidi.
Baca Juga :
KPU Kabupaten Malang Tetapkan Dua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024
Pedagang lainnya dijadwalkan untuk memeriksa sisa barang dagangan mereka pada hari berikutnya. Setelah proses pengecekan selesai, lantai dua akan dibersihkan oleh Diskopindag, dan kemungkinan akan ada proses renovasi di masa mendatang, meskipun jadwalnya belum ditentukan.
Terkait sarana perdagangan, Samidi menyebutkan bahwa ukuran bedak di lokasi relokasi sementara akan disesuaikan dengan ukuran di tempat sebelumnya. Setiap pedagang akan mendapatkan bedak berukuran sekitar dua meter persegi. Selain itu, tiga pemilik warung akan ditempatkan secara terpisah di bagian tengah, timur, dan barat untuk mencegah risiko kebakaran serupa di masa depan.
Salah satu pedagang, Agus Susanto, merasa sedih karena setelah memeriksa lantai dua, ia mendapati seluruh dagangannya habis terbakar. Sebelumnya, ia menjual berbagai barang seperti jaket kulit dan baju, namun semuanya ludes terbakar. “Hanya satu jaket cokelat yang tersisa, dan sekarang saya gunakan,” ujar Agus dengan suara getir.
Selain jaket tersebut, Agus juga menemukan beberapa potongan besi dari rolling door miliknya. Ia berencana untuk menjual sisa besi yang masih bisa dimanfaatkan.
Baca Juga :