Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Peristiwa

Cuaca Ekstrem di Kabupaten Malang, Hujan Deras di Kota Kekeringan Melanda Malang Selatan

46
×

Cuaca Ekstrem di Kabupaten Malang, Hujan Deras di Kota Kekeringan Melanda Malang Selatan

Share this article
Anomali cuaca Malang
Example 468x60

Kabupaten Malang tengah mengalami fenomena cuaca ekstrem yang menyebabkan dua situasi berbeda di berbagai wilayahnya. Di beberapa daerah, hujan deras dan angin kencang terus terjadi, sementara di kawasan lain, terutama Malang Selatan, dilanda kekeringan yang membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Selama beberapa hari terakhir, Kota Malang dan sebagian wilayah di sekitarnya kerap diguyur hujan lebat. Namun, kondisi ini berbeda dengan apa yang dialami oleh wilayah Malang Selatan, seperti di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo. Hingga Jumat, 27 September 2024, hujan belum turun di wilayah-wilayah tersebut. Akibatnya, beberapa desa mengalami kekeringan yang cukup parah, termasuk Desa Sumberoto, Mentaraman, dan Tulungrejo di Kecamatan Donomulyo, serta Desa Sumberagung, Ringinsari, dan Sitiarjo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Pagak, Kecamatan Pagak. Warga di daerah-daerah ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Juragan Kost

Baca Juga :

Hujan Deras dan Angin Kencang di Wagir Malang Sebabkan Pemadaman Listrik dan Kerusakan Rumah Warga

Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang yang berbatasan dengan Kota Malang, seperti Kecamatan Wagir dan Pakisaji, justru sering diguyur hujan deras disertai angin kencang. Pada Jumat, 27 September 2024, dilaporkan sejumlah rumah rusak akibat terjangan angin kencang tersebut. Perbedaan cuaca yang signifikan antara utara dan selatan Kabupaten Malang menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan bagi warga.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, menjelaskan bahwa anomali cuaca ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk La Nina, El Nino, serta musim pancaroba yang terjadi bersamaan. “Ketiga faktor ini saling memengaruhi, sehingga menimbulkan anomali cuaca yang berdampak pada wilayah kita,” ujar Ichwanul.

BPBD Kabupaten Malang telah melakukan forecast terkait cuaca ekstrem ini dan memprediksi bahwa kondisi anomali ini akan berlangsung hingga akhir Oktober 2024. Untuk mengantisipasi potensi bahaya, BPBD telah mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah.

“Kami sudah menyebarkan imbauan kepada seluruh kecamatan dan desa agar siap siaga menghadapi bencana. Kami juga rutin membagikan prakiraan cuaca untuk tiga hari ke depan sebagai langkah antisipasi,” tambah Ichwanul.

Baca Juga :

Dua Motor Tabrakan di Singosari, Pengendara Vario Tewas di Tempat

Example 120x600