Sejak 20 Agustus 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah aktif menyalurkan air bersih ke delapan desa di tiga kecamatan di wilayah Malang Selatan. Langkah ini dilakukan sebagai respons cepat atas permintaan dari beberapa desa yang mengalami krisis air bersih.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, menjelaskan bahwa delapan desa tersebut telah mengirim surat permintaan bantuan air bersih kepada BPBD. “Setelah menerima surat, kami segera mengirim tim untuk melakukan penilaian kondisi di lapangan. Setelah dipastikan desa-desa tersebut mengalami kekurangan air, kami langsung mendistribusikan air bersih,” ujarnya pada Rabu, 25 September 2024.
Adapun desa-desa yang menerima bantuan air bersih antara lain adalah Desa Sumberoto, Mentaraman, dan Tulungrejo yang terletak di Kecamatan Donomulyo. Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), bantuan dikirim ke Desa Sumberagung, Ringinsari, dan Sitiarjo. Sementara di Kecamatan Pagak, desa yang menerima distribusi adalah Desa Pagak dan Sumberejo.
Untuk memastikan kebutuhan air bersih di delapan desa tersebut terpenuhi, BPBD Kabupaten Malang mengerahkan lima unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter per truk. Setiap truk tangki dapat melakukan pengiriman air hingga dua hingga tiga kali sehari ke lokasi yang telah ditentukan.
Baca Juga :
Kecelakaan di Pakisaji, Dua Truk Tabrakan Rusak Warung Kopi dan Pagar Makam
Mulai Jumat, 27 September 2024, satu unit tambahan truk tangki milik PR Gajah Baru juga akan dikerahkan untuk mengirim air bersih ke Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, berdasarkan permintaan dari perusahaan tersebut. Hingga saat ini, BPBD belum melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti truk tangki dari Dinas Cipta Karya dan Bina Marga karena ketersediaan unit yang ada masih memadai. Namun, Ichwanul menyebutkan bahwa jika permintaan air bersih terus meningkat, BPBD akan berkoordinasi dengan OPD terkait.
Dalam proses distribusi, BPBD Kabupaten Malang mengoperasikan empat truk tangki yang secara total melakukan hingga 16 kali pengiriman air bersih per hari, dengan kapasitas masing-masing truk 5.000 liter. Fokus distribusi air bersih ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok warga, terutama untuk memasak. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci, warga masih menggunakan sumber air lain yang tersedia.
Desa Karangkates menjadi desa pertama yang mengajukan permohonan bantuan air bersih pada 27 Juli 2024, namun setelah dilakukan penilaian, ditemukan bahwa warga masih bisa mendapatkan air dari tetangga sehingga desa tersebut tidak termasuk dalam program dropping air bersih. Berbeda dengan delapan desa yang saat ini menerima bantuan, kondisi sumber air di sana sudah benar-benar mengering.
Dengan langkah cepat dan terkoordinasi, BPBD Kabupaten Malang berkomitmen untuk terus mendukung pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah terdampak, sehingga warga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Baca Juga :