Rabu, 25 September 2024, tim SAR yang terdiri dari sekitar 70 personel dari berbagai potensi melakukan pencarian seorang lansia yang hilang di Sungai Kalisukun, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lansia tersebut bernama Ahmad Tamiri, berusia 79 tahun, yang dilaporkan terseret arus saat mencari kayu di sekitar daerah tersebut pada hari sebelumnya.
Pencarian Ahmad Tamiri memasuki hari kedua, setelah kejadiaan nahas tersebut terjadi pada Selasa, 24 September. Menurut informasi yang diperoleh, saat mencari kayu, Tamiri tiba-tiba terjebak dalam arus deras akibat banjir yang datang mendadak dari hulu sungai. Meskipun ia sempat berpegangan pada plastik atau terpal, pegangan tersebut tidak bertahan lama dan akhirnya ia terseret oleh arus.
Bayu Prasetyo, Komandan Tim Basarnas Surabaya yang memimpin operasi pencarian, mengungkapkan bahwa pencarian dibagi menjadi dua satuan regu (Search Rescue Unit/SRU) yang bertugas di dua titik berbeda: satu di lokasi kejadian untuk penyisiran air, dan satu lagi di jalur darat untuk memantau kemungkinan adanya aliran air tambahan dari hulu sungai.
Baca Juga :
Kecelakaan di Jembatan Kali Lanang Batu, Libatkan Truk Boks dan Mobil Van
“Tim kami fokus pada penyisiran area dari tempat kejadian hingga Wonoayu. Kami juga melakukan pemantauan di jalur darat untuk mengantisipasi jika ada aliran air yang bisa memperburuk situasi,” jelas Bayu. Ia menambahkan bahwa pada hari kedua ini, tim SAR bekerja sama dengan relawan dan masyarakat setempat untuk meningkatkan efektivitas pencarian.
Di sekitar lokasi, warga setempat melaporkan bahwa mereka sempat melihat Ahmad Tamiri sekitar 500 meter dari lokasi awal sebelum terseret. Namun, arus yang sangat deras membuat mereka tidak berani untuk memberikan pertolongan secara langsung.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di dekat aliran sungai, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu. Tim SAR akan terus melakukan pencarian hingga menemukan Ahmad Tamiri, berharap agar upaya ini membuahkan hasil positif. Masyarakat juga diimbau untuk tetap berhati-hati dan selalu mematuhi peringatan yang diberikan oleh pihak berwenang terkait potensi bahaya banjir di wilayah tersebut.
Baca Juga :