Pada tanggal 18 September 2024, insiden pecahnya pipa PDAM kembali terjadi di Jalan Bendungan Sigura-Gura, Kota Malang. Peristiwa tersebut terjadi akibat sebuah ekskavator yang sedang beroperasi untuk proyek drainase secara tidak sengaja menyenggol pipa tersebut.
Ekskavator tersebut adalah bagian dari pelaksanaan proyek sudetan yang sedang berlangsung di kawasan itu. Menurut Yocky Agus Firmanda, Analis Bidang Drainase di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, proyek sudetan ini bertujuan untuk mengurangi limpasan air dan genangan saat hujan di beberapa ruas jalan penting seperti Jalan Bendungan Bening, Jalan Bendungan Sengguruh, Jalan Jatiluhur, Jalan Galunggung, dan Jalan Pulosari.
Baca Juga :
Kecelakaan Tragis di Junrejo Kota Batu, Pekerja Konstruksi Tewas di Tempat
Pekerjaan proyek sudetan ini telah dimulai sejak awal bulan September dan saat ini telah mencapai 20 persen dari target keseluruhan. Yocky menjelaskan bahwa insiden terjadi ketika pekerja sedang melakukan perbaikan pada ketinggian saluran, yang seharusnya memiliki jarak 50 meter dari outlet (saluran keluar). Pada saat itu, ekskavator tidak sengaja menyenggol dua pipa PDAM yang berada di bawah tanah, menyebabkan kedua pipa tersebut pecah sekitar pukul 04.00 WIB.
Dua pipa yang rusak meliputi satu pipa besar dengan panjang 2,5 meter dan satu pipa kecil sepanjang 1,5 meter. Setelah kejadian tersebut, PDAM Kota Malang segera merespons dan melakukan perbaikan mulai pukul 06.00 WIB. Direktur Teknik PDAM Kota Malang, Mohammad Fauzan Indrawan, mengonfirmasi bahwa perbaikan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Fauzan menjelaskan bahwa proses perbaikan menggunakan teknik yang sama seperti yang dilakukan pada kejadian sebelumnya pada 4 September lalu, yaitu dengan penyambungan menggunakan alat yang dikenal sebagai giboult joint.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, DPUPRPKP Kota Malang akan terus bekerja sama dengan PDAM dalam pendampingan proyek. Yocky menambahkan bahwa meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, keberadaan utilitas di bawah tanah kadang tidak terlihat jelas, sehingga risiko kecelakaan seperti ini tetap ada.
Baca Juga :