Seorang remaja berinisial ASA (17) meninggal dunia setelah dikeroyok oleh sembilan orang oknum pesilat di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis pagi setelah korban sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen, Malang.
Luka Dalam yang Mematikan
Menurut AKP Moch Sochib, Kepala Kepolisian Sektor Karangploso, korban mengalami luka serius pada organ dalam yang menyebabkan pendarahan. “Pendarahan di otak, lambung, dan paru-paru membuat nyawa korban tidak tertolong,” ungkapnya saat memberikan keterangan. Sebelum meninggal, ASA sempat dirawat namun kondisinya terus memburuk.
Baca Juga : Promosi Wisata Lewat Video, Pemkab Malang Raih 4 Penghargaan
Motif Pengeroyokan Berawal dari Video
Pengeroyokan bermula saat korban mengunggah sebuah video di WhatsApp, di mana ia mengenakan atribut perguruan silat. Salah satu pelaku, yang mengenal korban, merasa tersinggung setelah mengetahui ASA tidak tergabung dalam perguruan tersebut. Pelaku kemudian mengajak korban bertemu di Desa Ngijo dengan alasan untuk berlatih bersama.
Pertemuan Berujung Maut
Ketika bertemu di lokasi, korban langsung dikeroyok oleh sembilan pelaku hingga tak sadarkan diri. Para pelaku kemudian membawa korban ke klinik terdekat sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban tak dapat diselamatkan. Korban kini telah dimakamkan di TPU Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso.
Baca Juga : ANBK SMP Kota Malang Diminta Jujur Guna Bahan Evaluasi
