Taman Wisata Air Wendit, yang memiliki sejarah panjang sejak era Pemerintahan Belanda, kini sedang dipersiapkan untuk mengalami perombakan besar-besaran. Terletak di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, destinasi wisata ini akan dipoles menjadi lebih menarik dengan konsep yang lebih modern. Tidak hanya itu, Wendit juga akan diubah menjadi wisata konservasi, memanfaatkan potensi sumber mata air yang melimpah dan keberadaan ratusan monyet yang telah lama menjadi bagian dari daya tarik tempat ini.
Sampai saat ini, pengelolaan Wendit masih berada di bawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Untuk meningkatkan daya saingnya dengan objek wisata lain di Malang Raya, Pemkab Malang bekerja sama dengan PT Sumber Berkat Wisata Pratama dalam pengembangan Taman Wisata Air Wendit. Perjanjian kerja sama tersebut telah ditandatangani melalui Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu, 4 September 2024.
Bupati Malang, HM Sanusi, dalam keterangannya kepada media pada Kamis, 5 September 2024, menyatakan bahwa PT Sumber Berkat Wisata Pratama akan menginvestasikan dana sebesar Rp77 miliar untuk pengembangan Wendit pada tahun pertama. Dengan adanya pengembangan ini, Wendit diharapkan mampu meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebelumnya, Wendit hanya menyumbang Rp600 juta per tahun. Setelah perbaikan, target kontribusi PAD diharapkan meningkat menjadi Rp1,3 miliar per tahun.
Dalam kerja sama ini, Pemkab Malang memberikan hak pengelolaan Wendit kepada PT Sumber Berkat Wisata Pratama selama 30 tahun. Namun, Bupati Sanusi menegaskan bahwa pengelolaan sumber mata air tetap berada di bawah kendali Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain itu, salah satu sumber mata air di dalam kawasan Wendit juga dikelola oleh Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Malang.
Baca Juga :
Damkar Kota Malang Berhasil Padamkan Kebakaran Lahan di Blimbing
Bupati Sanusi optimistis, dengan sentuhan teknologi modern, Wendit akan mampu bersaing dengan objek wisata lain di Malang Raya. Pengelolaan modern ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Wendit, sehingga lebih banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung.
Di sisi lain, Anggun Dwi Cahyono, perwakilan dari PT Sumber Berkat Wisata Pratama, mengungkapkan bahwa pengembangan Wendit akan lebih difokuskan pada aspek konservasi, bukan pada pengembangan satwa kera yang telah menjadi ikon tempat ini. Menurutnya, berdasarkan informasi dari Pemkab Malang dan masyarakat setempat, jumlah kera di kawasan Wendit mencapai ratusan, dan dipercaya memiliki nilai-nilai magis yang menambah dimensi mitologi dan kepercayaan lokal.
Rencananya, pengelolaan konservasi di Wendit akan memberikan edukasi tentang satwa kera dan flora yang ada di kawasan tersebut. Selain itu, pengelola juga berencana untuk menambahkan satwa endemik Indonesia di area taman wisata ini. Meskipun demikian, konsep budaya dan kultur asli dari Wendit tidak akan diubah, melainkan justru dikembangkan untuk memperkuat daya tarik wisatawan.
Dengan pendekatan ini, Anggun Dwi Cahyono optimistis bahwa pengelolaan Wendit akan sukses menarik lebih banyak pengunjung ke taman wisata legenda tersebut. Wendit diharapkan menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan rekreasi, tetapi juga edukasi dan konservasi alam yang berkelanjutan.
Baca Juga :