Dalam upaya meningkatkan pendapatan dari retribusi parkir yang selama ini tidak mencapai target, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu merencanakan penerapan sistem pembayaran parkir menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi dan memperbaiki sistem pengelolaan parkir di wilayah tersebut.
Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, mengungkapkan bahwa meskipun pembayaran non-tunai ini sudah pernah diimplementasikan sebelumnya, saat ini belum berjalan secara optimal. “Kami berencana untuk menghidupkan kembali program ini. Rencananya, sistem E-parking ini akan diuji coba pada bulan Oktober mendatang,” ujarnya.
Baca Juga :
Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Pakisaji
Hendri menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Bank Jatim dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), untuk mendukung kelancaran penerapan sistem baru ini. Selain itu, Dishub juga telah berkoordinasi dengan juru parkir (jukir) dan koordinator parkir di lapangan untuk memfasilitasi pembukaan rekening di Bank Jatim, yang nantinya akan terhubung dengan sistem QRIS.
Data terbaru menunjukkan bahwa realisasi retribusi parkir di tepi jalan hingga Agustus 2024 baru mencapai Rp 1,2 miliar dari target tahunan sebesar Rp 9,4 miliar. Capaian ini menunjukkan bahwa masih ada jarak yang signifikan untuk mencapai target yang ditetapkan. “Dengan penerapan E-Parkir, kami berharap retribusi parkir di tepi jalan menjadi lebih transparan dan terkontrol. Inisiatif ini juga bertujuan untuk mencegah kebocoran pendapatan,” tegas Hendri.
Diharapkan, dengan adanya sistem pembayaran yang lebih modern dan efisien ini, masyarakat akan lebih tertarik untuk mematuhi ketentuan retribusi parkir. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli daerah dan meningkatkan kualitas layanan parkir di Kota Batu.
Baca Juga :
Krisis Air di Kabupaten Malang, Sumber Umbul Sengkaring Mengering Secara Tiba-Tiba
