Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Peristiwa

Pasar Comboran Baru Barat Hadapi Banjir dan Kerusakan

59
×

Pasar Comboran Baru Barat Hadapi Banjir dan Kerusakan

Share this article
Pasar Comboran Baru Barat

Setelah mengalami kebakaran yang mengakibatkan kerusakan parah, kondisi Pasar Comboran Baru Barat semakin mengkhawatirkan. Meskipun telah mendapatkan kepastian untuk relokasi, 73 pedagang yang kiosnya terdampak kebakaran masih menghadapi berbagai kendala. Salah satu masalah utama adalah kerusakan pada atap bangunan, yang menyebabkan kebocoran setiap kali hujan deras.

Kondisi di dalam pasar, terutama di lantai dasar, menjadi semakin buruk. Saat hujan turun, air tak tertampung dan menyebabkan genangan di area pasar. “Kondisi di lantai bawah sangat parah, seperti sawah. Kami berharap Pemkot Malang segera mengambil tindakan, mungkin dengan menutup atap yang bolong atau mengalihkan aliran air ke saluran di luar pasar,” ungkap Samidi, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Comboran.

Juragan Kost

Baca Juga :

Rokok Ilegal Semakin Marak di Malang, Tantangan bagi Pengusaha Rokok Resmi

Samidi menjelaskan bahwa banjir bukanlah hal baru bagi Pasar Comboran, kecuali jika ada saluran air yang tersumbat. Namun, sejak kebakaran yang terjadi sekitar dua minggu lalu, atap yang berlubang membuat situasi semakin rumit. “Kalau hujan terus begini, dagangan kami akan terus rusak. Banyak kios yang sudah kebanjiran, terutama di lantai satu, karena atapnya bolong, dan juga di lantai dua karena air merembes melalui celah-celah tembok,” lanjutnya.

Keluhan mengenai kebocoran air hujan di pasar sebenarnya sudah disampaikan beberapa hari yang lalu, tetapi hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait. “Kepala pasar harus segera tanggap terhadap situasi darurat ini, jangan menunggu instruksi dari atas. Jika terus begini, saya minta agar kepala pasar diganti. Kami butuh pemimpin yang siap menghadapi keadaan darurat,” tegas Samidi.

Para pedagang berharap agar Pemerintah Kota Malang segera melakukan penanganan serius. Mereka tidak ingin kerugian akibat kebakaran semakin meningkat, dan menginginkan agar kondisi pasar dapat kembali normal secepatnya. Kegiatan perdagangan yang terhambat akibat kerusakan dan banjir sangat berdampak pada pendapatan mereka, sehingga harapan akan adanya solusi yang cepat dan efektif menjadi semakin mendesak.

Baca Juga :

Sindikat Jambret di Desa Giripurno Kota Batu, Nenek Jadi Korban Usai Salat Subuh