Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, H M. Sanusi dan Lathifah Shohib (SaLaf), menargetkan 100 persen remaja di Kabupaten Malang lulus SMA. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk pendidikan menengah atas hanya mencapai 49,31 persen. Hal ini berarti dari 100 anak berusia 15-18 tahun, hanya 49 yang menempuh pendidikan SMA.
Lathifah Shohib menyoroti bahwa lebih dari 50 persen pekerja pabrik di Kabupaten Malang hanya memiliki ijazah SMP. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat sangat terkait dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Ia juga menegaskan pentingnya membekali anak-anak dengan pendidikan yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan.
Baca Juga : Tragedi Kebakaran Pasar Comboran Bulan Lalu, 11 Mobil Hangus Hingga Pedagang Siap Direlokasi
Dukungan Program Pemerintah untuk Pendidikan
Lathifah menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan pendidikan. Program ini mencakup pendidikan formal mulai SD hingga SMA/SMK dan jalur non-formal seperti paket A-C. Selain itu, program pemberdayaan melalui pelatihan kerja seperti tata boga dan tata busana juga diadakan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
Dalam komitmennya untuk meningkatkan pendidikan, pasangan SaLaf juga menargetkan alokasi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor pendidikan. Jika APBD Kabupaten Malang 2025 mencapai Rp 5,12 triliun, maka sekitar Rp 1,02 triliun akan dialokasikan untuk pendidikan. Menurut Lathifah, hal ini diperlukan untuk menghadapi persaingan tenaga kerja yang semakin ketat di masa depan.
Baca Juga : Perempuan Tewas Terlindas Truk di Malang Akibat Jatuh dari Motor
